Jumat, 10 Mei 2013

Nyok mulai sadar akan Lingkungan

pantai suwuk lebaran 2012
""""Selamat Pagi Dunia...."""


 Salam Semangat u/ semua jiwa-jiwa yang berpetuangan mencari sebuah kemakmuran.
ada kutipan lagi dari bapak mentri BUMN neh, 
"Sumber daya Alam terbentang luas,
kita bersyukur alamnya subur dan kaya,
tapi SDM indonesia kurang mampu memanfaatkannya" ** Dahlan Iskan **
sawah tercinta lebaran 2012

Simbah ge nyebloki..


Puji Syukur harus kita panjatkan setiap hela nafas, karena nikmat yang Allah limpahkan kepada kita begitu luar biasa. masihkah kita mendustakan atas apa yang Allah ciptakan? masihkah kita menyombongkan diri u/ tidak pandai bersyukur? masihkan kita mengatakan kalau Allah tak adil saat kita di beri nikmat sakit atau nikmat sulit dan sempit? mari kita buka lagi Surat Ar-Rahman, di Surat tersebut selalu diulang-ulang " Maka Nikmat Tuhan Manakah yang engkau dustakan?.


Sebagai bahan rileksasi aja neh, masih inget gak lagunya koes plus apa yah? yang judulnya kolam susu.. kalau di hayati dari syairnya bener-bener menyentuh banget,

" Bukan Lautan hanya Kolam susu,
kail dan jalan cukup menghidupimu,
Tiada badai tiada topan kau temui,
ikan dan lautan menghampiri dirimu,
Orang bilang tanah kita tanah surga,
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman."

Begitu melimpah ruah SDA di negara kita, setandus-tandusnya tanah pasti masih bisa diolah. tapi kok masih banyak yang kelaparan yah? berarti dari SDA atau SDM neh? hehehe... stop!!! tidak usah saling menyalahkan, dan tidak usah saling melempar argumen. udah gak zaman lagi kita saling menyalahkan teman, sekarang zamanya bebenah diri, saling introspeksi diri biar dunia ini tidak semakin panas karena ulah manusia. tanah yang dulu mudah di olah sekarang susah di olah, gagal paneh petani tidak hanya di satu tempat, tapi sebagian wilayah indonesia. kebakarang hutan melanda indonesia, saking panasnya negara kita sampe-sampe hutan aja kebakar. hihihi...
            
           Bisa di bayangkan, kalau tetep petani gagal panen terus menerus, masa ia kita harus impor beras terus? padahal biasa disebut negri agraris. subhanAllah banget, kalau lagi musim menanam padi, kaya permadani membentang luas warna hijau, dan kalau lagi mau di panen warna kuning.. Maha Suci Allah dengan segala ciptaanya kan.. 

            Tapi Akhir-akhir ini kerusakan semakin meningkat,  dan hawa pun mulai panas. mari kita mulai sadar akan lingkungan. mari kita mulai peka akan bahaya yang akan datang, bukan untuk siapa-siapa tapi untuk diri kita dan generasi penerus kita. semakin majunya teknologi semakin ada dampak juga buat negri ini. tidak mungkin kalau tidak ada dampak buruk. mulailah bebenah diri, sekecil apapun usaha kita pasti ada manfaatnya. 1 bungkus permen yang dibuang sembarangan, akan mengakibatkan banjing yang berkpanjangan. tidak percaya? kalikan saja 1 bungkus premen dengan jumlah orang yang buang sembarangan. hehehehe... 1 helai tisu yang kita gunakan, dapat mengakibatkan banjir dan longsor yang tiada hentinya. gak percaya lagi??? coba aja kalikan 1 helai tisu dengan jumlah orang yang pake. hihihi... dan masih banyak lagi yang kita lakukan tapi tidak kita pikirkan dan dampaknya sangat besar. semoga saja kita dapat menjadi orang-orang yang tidak merusak lingkungan tapi mejaga lingkungan. amin...

kaleng cet juga bisa :)

         Mari Kawan, kita mulai dari sekitar kita. nyok kita muali menanam pohon pohon di sekitar tempat tinggal kita. gak perlu tanaman yang mahal-mahal dan gak perlu juga pake pot yang bagus. kita bisa manfaatin yang ada di sekitar kita kok. tak ada pot kaleng cet pun jadi. hehehe...
setidaknya kita bisa sedikit melakukan penghijauan di sekitar kita. pas kita sekolah dulu kita pernah belajar toh manfaat tanaman untuk manusia, bukan hanya bisa di makan aja toh? bukan juga hanya di manfaatkan kayunya aja toh?. nyari di mbah geogle aja manfaat dari tanaman, dan arti paru-paru kota :). soalnya kalau aku yang ngejelasin takut salah, kan aku bukan guru IPA hehehe... ngeles aja kaya bajai ya teman?. tenang-tenang teman, tak usah emosi dan agak manyun sedikit yah? aku nulis begini cuma pengin emnyadarkan siri sendiri kok, bukan berarti aku pengin menggurui kalian. setidaknya kita saling mengingatkan jeng. 

            Ngomong-ngomong tentang tisu, kayaknya menarik neh aku bahas. hehehe.... gak mau menghujat cewe-cewe yang gak pernah lepas dari tisu kok. wong aku sendiri aja begitu, kalau gak ada tisu gmn gitu. hehehe... maklum cewe jeng... tapi aku punya ide neh, daripada kita beli tisu mending kita beli sapu tangan atau handuk kecil yang praktis kita bawa kemana-mana. kita jadi ngirit toh? toh kita bisa beda-bedain handuk itu sesuai dengan fungsinya toh? bagi cewe-cewe pahal lah dengan yang aku bilang, hehehe... :).
kalau kotor kan bisa di cuci, bisa kan ganti tiap saat, dari pada kita pake tisu. bisa di bayangkan jeng, nunggu pohon gedhe aja bertahun-tahun terus ngabisin tisu beberapa jam aja. gak seimbang banget kan jeng?. lama nunggunya ketimbang makenya toh?. mari kita mulai budayakan memanfaatkan hal-hal yang dapat melindungi lingkungan. matikan lampu saat tidak di pakai, jangan luma matikan kran air. alat-alat elektronik kalau tidak penting-penting amat gak usah di nyalakan. kalau masih bisa bikin jendela dan bikin suasana rumah dingin tak perlu pakai AC.. hehehe... demi kelangsungan hidup generasi penerus kita. kalau bukan kita siapa lagi toh?.

          kutipan dari koran cikarang beberapa waktu lalu mungkin bisa kita jadikan introspeksi diri yah...
"Jakarta, Anggota Komisi VII DPR yang membidangi lingkungan hidup, Rofi munawar mengatakan, kerusakan lingkungan hidup akibat ekspoitasi SDA dan pelanggaran peruntukan tata ruang sudah terjadi secara massif di berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut karena pengawasan dan tata kelola yang dilakukan o/ pemerintah semakin melemah." nah loh!!! bisa di bayangkan toh dah gimana negara kita ini?


" maka dari itu, sekali lagi... mari kita cintai dan rawat lingkungan demi generasi yang akan datang "
kalau bukan kita siapa lagi????? salam hangat!!! :)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar